|
Santri Darul Muwahhidin Sedang Tahlil Kirim Do'a Untuk Arwah Sesepuh Pondok Pesantren |
KEGIATAN TAHLILAN ADALAH SERANGKAIAN AMALIYAH YANG PENUH DENGAN KEUTAMAAN
Assalaamu’alaikum wr. Wb,
Seluruh ummat islam insya Alloh semuanya sepakat akan beberapa keutamaan dari beberapa amaliah berikut ini:
1. MEMBACA AL-QUR’AN
Dalam Shahihaian, dari Aisyah radhiallahu ‘anha, sesungguhnya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
لماهربالقرآن مع السَّفرةِ الكرامِ البررة، والذي يقرأ القرآنَ ويتتعتعُ فيه وهو عليه شاقٌّ له أجرانِ
“Orang yang pandai membaca al-Qur`an bersama para malaikat yang mulia
lagi berbakti, dan orang yang membaca al-Qur`an dan ia terbata-bata
padanya serta merasa berat atasnya, untuknya dua pahala.” HR. Muslim
798, at-Tirmidzi 2904, Abu Daud 1454, Ibnu Majah 3779, Ahmad 6/98,
ad-Darimi 3368.
2. MEMBACA SHOLAWAT NABI SAW
Dari Anas bin Malik Radhiyallahu ‘Anhu, beliau berkata bahawa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
«مَن صلَّى عليَّ صلاةً واحدةً، صَلى اللهُ عليه عَشْرَ صَلَوَاتٍ، وحُطَّتْ عنه عَشْرُ خَطيئاتٍ، ورُفِعَتْ له عَشْرُ دَرَجَاتٍ»
“Barangsiapa yang mengucapkan shalawat kepadaku satu kali, maka Allah
akan bershalawat baginya sepuluh kali, dan digugurkan sepuluh kesalahan
(dosa)-nya, serta ditinggikan baginya sepuluh derajat/tingkatan (di
surga kelak).” (HR An-Nasa’i No. 1297 dan Ahmad, shahih.)
3. SILATURAHIM
عَنْ أَبِي أَيُّوبَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَجُلًا قَالَ
لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَخْبِرْنِي بِعَمَلٍ
يُدْخِلُنِي الْجَنَّةَ قَالَ مَا لَهُ مَا لَهُ وَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَرَبٌ مَا لَهُ تَعْبُدُ اللَّهَ وَلَا
تُشْرِكُ بِهِ شَيْئًا وَتُقِيمُ الصَّلَاةَ وَتُؤْتِي الزَّكَاةَ وَتَصِلُ
الرَّحِمَ
رواه البخاري
Dari Abu Ayyub Al-Anshori RA bahwa ada
seorang berkata kepada Nabi SAW, “Beritahukanlah kepadaku tentang satu
amalan yang memasukkan aku ke surga. Seseorang berkata, ”Ada apa dia?
Ada apa dia?” Rasulullah SAW berkata, ”Apakah dia ada keperluan?
Beribadahlah kamu kepada Allah jangan kamu menyekutukan-Nya dengan
sesuatu apapun, tegakkan shalat, tunaikan zakat, dan bersilaturahimlah.”
(HR. Bukhari)
4. MEMULIAKAN TAMU
عَنْ اَبِى
هُرَيْرَةَ رض عَنِ النَّبِيِّ ص قَالَ: مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَ
اْليَوْمِ اْلآخِرِ فَلْيُكْرِمْ ضَيْفَهُ، وَ مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ
وَ اْليَوْمِ اْلآخِرِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ، وَ مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ
بِاللهِ وَ اْليَوْمِ اْلآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْرًا اَوْ لِيَصْمُتْ
رواه البخارى و مسلم
Dari Abu Hurairah RA, dari Nabi SAW, beliau bersabda,
"Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah
memulyakan tamunya. Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir,
hendaklah menyambung kerabatnya. Dan barangsiapa beriman kepada Allah
dan hari akhir, hendaklah berkata yang baik atau diam. [HR. Bukhari dan
Muslim]
5. MENGHIBUR ORG YG SEDANG KESUSAHAN
Ibnu Mas'ud r.a berkata Rasulullah s.a.w bersabda: "siapa yang menghiburkan orang yang ditimpa musibah(bala') maka ia mendapat pahala sama dengan penderita itu"
(HR. At-Tirmidzi)
Amr bin Hazm r.a berkata Rasulullah s.a.w bersabda: "tiada seorang mukmin yang menghibur saudaranya yang ditimpa
musibah.... melainkan akan diberi oleh Allah perhiasan kehormatan di
hari kiamat"
(HR. Ibnu MAjah dan Al-Baihaqi)
6. SHODAQOH
Dari Abu Huraira radhiyallahu `anhu , ia berkata : “Rasulullah
shallallahu `alaihi wasallam bersabda : “Siapa yg bersedekah dgn sebiji
korma yg berasal dari usahanya yg halal lagi baik (Allah tdk menerima
kecuali dari yg halal lagi baik), maka sesungguhnya Allah menerima
sedekah tersebut dgn tangan kanan-Nya kemudian Allah menjaga &
memeliharnya utk pemiliknya seperti seseorang di antara kalian yg
menjaga & memelihara anak kudanya. Hingga sedekah tersebut menjadi
sebesar gunung.” Muttafaq ’alaih.
7. MEMENUHI UNDANGAN
Sabda Rasulullah saw.,
"Jika salah seorang dari kalian diundang, hendaklah ia memenuhi
undangan tersebut. Jika ia sedang berpuasa (sunnah), hendaklah ia
mendoakan pihak pengundang. Jika ia tidak berpuasa, hendaklah ia memakan
(jamuan makan)." (Diriwayatkan Muslim).
Dari seluruh bentuk amaliah yg telah saya sebutkan di atas tentu tdk ada satupun seorang muslim – muslimat yg mengingkarinya. Dan seluruh bentuk amaliah tsb semuanya terangkum dalam satu rangkaian kegiatan yg dikenal dg istilah “TAHLILAN” Maka akan menimbulkan suatu pertanyaan yg disertai dg rasa penuh
keheranan tatkala ada seglongan Qaum yg menganggap semua bentuk amaliah
tsb sebagai“BID’AH DHOLALAH”
Mengapa demikian???
Karena dlm kegiatan TAHLILAN isi dari kegitan tsb tidak jauh dari yg telah saya uraikan diatas.
Jadi bila ada yg membid’ah dholalahkan kegiatan TAHLILAN maka
sesungguhnya merekalah sebagai pelaku BID’AH DHOLALAH yg
sebenar-benarnya, karena telah mengingkari dari apa-apa yg telah Alloh
dan Rosulnya kabarkan akan keutamaannya.
Demikian sekilar paparan tentang isi yg terangkum dalam kegiatan TAHLILAN.
Semoga ada manfaatnya.
Wassalam
|
Santri Darul Muwahhidin Sedang Tahlil Setiap Setelah Sholat Maktubat |
Komentar
Posting Komentar