Anak Santri Pesantren juga belajar banyak ilmu
Santri Pesantren Darul Muwahhidin Wonokusumo sedang dzikir bersama setelah sholat jama'ah |
Berhubung anak2 kuliahan wahabi
salafi itu merasa paling benar,dan menghina anak2 pesantren spt kami,dan mereka
menyangka kami cuma bljr nahwu shoraf,tp tdk bljr hadist,dll,
Maka akan aku zhohirkan sedikit saja di hadapan kalian semua ilmu anak pesantren, Kami para aswaja di pesantren tdk cuma belajar nahwu,shoraf dan ilmu alat lain nya saja,tp kami jg belajar ushul,tafsir,hadist,fiqh, dan yg lain nya,
Maka akan aku zhohirkan sedikit saja di hadapan kalian semua ilmu anak pesantren, Kami para aswaja di pesantren tdk cuma belajar nahwu,shoraf dan ilmu alat lain nya saja,tp kami jg belajar ushul,tafsir,hadist,fiqh, dan yg lain nya,
Contohnya ini
Kalian para wahabi mengatakan
Mendoakan orang meninggal tidak akan sampai , kalian mengambil dalil dari ayat
وَاَنْ لَيْسَ لِلْاِنْسَانِ اِلَّا مَا سَعَى (النجم: ٣٩
“Dan bahwa seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya.”(QS,an-Najm:39)
“Dan bahwa seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya.”(QS,an-Najm:39)
duduk yah yang rapi coba kita
pahami Ayat
وأن ليس للإنسان إلا ما سعى
Kita I'robkan dl dari nahwu dan shorafnya biar ga salah dalam memahami sebuah ayat
و : حرف عطف مبني على الفتح
أن : مخففة من الثقيلة واسمها محذوف هو ضمير الشأ
ن
ليس : فعل ماض ناقص لا يتصرف مبني على الفتح وهو من أخوات كان
ل : حرف جر
الإنسان : مجرور ب "ل " في محل رفع خبر مقدم
إلا : حرف استثناء وحصر
ما : مصدرية
سعى : فعل ماض وفاعله ضمير مستتر فيه جوازا تقديره هو
والمصدر المؤول من ما والفعل في محل رفع اسم ليس أي ليس للإنسان إلا سعيه
الجملة من ليس واسمه وخبره في محل رفع خبر أن
Pendapat ulama tentang ayat ini,mencakup di dalam nya ilmu tafsir,ilmu hadist,ilmu fiqh,dan ilmu lain nya.
Pendapat ibnu abbas bhw ayat ini
mansukh,dan ayat ini tdk berlaku lg untuk orang mu'min,di nasakh dgn ayat yg
dsurah atthor diriwayatkn oleh imam ibnu jarir dalam tafsirnya,dan inilah qaul
yg kuat dr tafsir2 lain nya:
حدثني علي قال ثنا أبو صالح قال ثني معاوية عن علي عن ابن عباس : قوله تعالى " وأن ليس للإنسان إلا ما سعى" قال : فأنزل الله بعد هذا " والذين آمنوا واتبعتهم ذريتهم بإيمان ألحقنا بهم ذريتهم" فأدخل الأبناء بصلاح الآباء الجنة
Dan khabar tentang mansukh nya
ayat ini adalah benar,karena ibnu jarir meriwayatkan hadist mauquf ini dgn
riwayat hasan.
Mari kita simak ilmu jarh wata'dil
nya.
Rawi 1
Ibnu abbas adalah seorang sahabat
,semua sahabat tdk ada jarh,tp adil smua
Rawi 2
Ali disini adalah ibnu
tholhah,wlwpn beliau terkadang tersalah,tp ibnu hajar memasukkan beliau dlm
rawi yg dapat dpercaya, Imam nasa-i mengatakan tdk ada celaan kpd beliau ini,
Rawi 3
Muawiyah,beliau adalah ibnu
sholeh,para imam muhaddist memartabatkan beliau di martabat IMAM,TSIQOH,tdk ada
celaan sdkt pun
Rawi 4
Abu sholeh ,wlwpn para imam
hadist mengatakan beliau sering pelupa dan salah,tp kebnyakan imam2 lain
mengatakan beliau juga trmasuk tsiqoh,dapat dpercaya dan sm skali tdak ada
celaan,
Rawi 5
Rawi 5
Ali bin abi sulaiman,beliau
trmsuk yg dapat dpercaya,
Khatib bagdad mengatakan beliau
tsiqoh.
Jadi riwayat yg mengatakan ayat di atas itu mansukh adalah riwayat yg hasan lizatihi,krn tdk ada celaan yg parah dalam rawi2nya.
Syeh Muhammad Bakar Ismail, dari Mesir menjelaskan:
وَلَا يَتَنَافَى هَذَا مَعَ قَوْلِهِ تَعَالَى فِى سُوْرَةِ النَّجْمِ وَأَنْ لَيْسَ لِلْإِنْسَانِ إِلاَّمَاسَعَى فَإِنَّ هَذَا التَّطَوُّعَ يُعَدُّ مِنْ قَبِيْلِ سَعْيِهِ فَلَوْلَا أَنَّهُ كَانَ بَارًا بِهِمْ فِى حَيَاتِهِ مَا تَرَحَّمُوْا عَلَيْهَ وَلَاتَطَوَّعُوْا مِنْ أَجْلِهِ فَهُوَ فِى الْحَقِيْقَةِ ثَمْرَةٌ مِنْ ثِمَارِ بِرِّهِ وَإِحْسَانِهِ (الفقه الوضح,ج: ١,ص: ٤٤٩)
“Menghadiah pahala
kepada orang yang telah mati itu tidak bertentangan dengan ayat وان ليس للإنسا الإماسعى karena pada
hakikatnya pahala yang dikirimkan kepada ahli kubur dimaksud merupakan bagian
dari usahanya sendiri. Seandainya ia tidak berbuat baik ketika masih hidup,
tentu tidak akan ada orang yang mengasihi dan menghadiahkan pahala untuknya.
Karena itu sejatinya, apa yang dilakukan orang lain untuk orang yang telah
meninggal dunia tersebut merupakan buah dari perbuatan baik yang dilakukan si
mayit semasa hidupnya.” (Al-Fiqh Al-Wadlih, juz I, hal 449).
Dari penjelasan para ulama ahli tafsir di atas jelaslah bahwa QS. Al-Najm ayat 39 bukanlah dalil yang menjelaskan tentang tidak sampainya pahala kepada orang yang sudah meninggal, QS. Al-Najm ayat 39 tersebut bukanlah ayat yang melarang kita untuk mengirim pahala, do’a, shodaqoh kepada orang yang telah meninggal.
Dari penjelasan para ulama ahli tafsir di atas jelaslah bahwa QS. Al-Najm ayat 39 bukanlah dalil yang menjelaskan tentang tidak sampainya pahala kepada orang yang sudah meninggal, QS. Al-Najm ayat 39 tersebut bukanlah ayat yang melarang kita untuk mengirim pahala, do’a, shodaqoh kepada orang yang telah meninggal.
gimana para s1 wahabi
Komentar
Posting Komentar